Suratku untuk Yang Terhormat Bapak Jokowi,
Yang saya hormati Bapak Jokowi calon presiden Indonesia,
Dear
Pak Jokowi, ini adalah surat dari salah satu anak bangsa Indonesia,
yang ingin menyatakan beberapa hal kepada bapak, semoga ketika bapak
membaca surat ini, bapak sedang sendiri, dan bisa menggunakan surat ini
untuk perenungan bapak secara pribadi.
Yang terhormat bapak
Jokowi, ketika anda mengucapkan sumpah di bawah Al-Quran untuk menjadi
gubernur DKI Jakarta, apakah anda masih ingat itu Pak? Mengapa bapak
seolah-olah lupa dengan janji bapak kepada masyarakat dan juga janji
bapak kepada Tuhan YME untuk melaksanakan tugas bapak hingga Jakarta
beres?Saya hanya berharap Bapak masih ingat janji dan sumpah itu. Sebuah
sumpah dan janji bukankah harus ditepati Pak…
Yang terhormat
bapak Jokowi, apakah menurut bapak, menurut hati nurani bapak yang
paling terdalam, bapak mampu memimpin 250juta manusia dan rakyat
Indonesia? Sedangkan tanggung jawab di Jakarta saja belum terpenuhi,
Bapak malah mau mencoba mengemban tanggung jawab yang lebih berat lagi?
apakah anda yakin MAMPU mengemban amanat 250 juta rakyat Indonesia yang
kebanyakan masih kelaparan ini bapak?
Saya mohon bapak bisa menggunakan hati nurani Bapak,pikiran jernih
Bapak, bertanya kepada diri sendiri “Apakah saya mampu? Apakah saya
punya kapabilitas untuk menjadi pemimpin dari tugas dan amanah yang
tidak main-main ini?”
Yang terhormat bapak Jokowi, saya mohon
anda mau menanyakan kepada batin bersih dan batin suci bapak, untuk
bertanya kepada diri sendiri, apakah jika nanti anda terpilih menjadi
presiden, tidak akan ada lagi pengaruh dari Ibu Megawati di mana Bapak
punya keterikatan yang sangat besar dengan beliau, bahkan kita semua
tahu ketika beliau menyuruh anda menjadi capres, anda pun harus nurut
kepada Ibu Megawati, dan melanggar sumpah bapak ketika menjadi gubernur
Jakarta?
Bapak, mohon tanyakan kepada sanubari bapak yang
terdalam, dari mana anda dan team anda akan mendapatkan dana yang begitu
besar untuk melakukan program-program yang nanti akan anda
implementasikan jika menjadi presiden, semua program yang bapak sebutkan
ketika debat beberapa waktu silam, seperti pembelian drone, program
kesehatan, pendidikan, dan lainnya itu semua, butuh dana, dan dari mana
asalnya selain dari menaikkan pajak Pak?
Kalau dari Pak Prabowo sudah sangat jelas, akan diamankannya kekayaan
alam bangsa Indonesia yang bocor yang nilainya ribuan trilyun itu per
tahunnya untuk dijadikan modal program-program kebaikan pendidikan dan
kesehatan. Kalau dari Bapak, dari mana Pak dananya? Sedangkan sekarang
APBN kita sudah dalam kondisi defisit?
Pak Jokowi, mohon anda
tanyakan ke lubuk hati anda yang paling terdalam pertanyaan ini, "Apakah
saya bisa berjanji kepada diri saya sendiri dan Tuhan YME untuk membela
NKRI dari penjajahan asing dalam bentuk penguasaan kekayaan alam kita,
sumber daya minyak, gas, tembaga, emas,semua tambang mineral kita,
kekayaan darat, laut, udara Indonesia?" dan "Apakah saya sanggup dan
punya keberanian untuk melakukan renegosiasi dengan pihak asing yang
mengklaim pulau-pulau Indonesia sebagai daerah wilayah mereka?Apakah
saya yakin saya punya kemampuan untuk memimpin dan mempertahankan
keutuhan bangsa kita ini?"
Bapak Jokowi yang saya hormati, anda
begitu disanjung-sanjung oleh Amerika, anda dimasukkan di majalah
Fortune misalnya, dan kita tahu kebanyakan penguasa kekayaan alam di
Indonesia ini adalah negara Amerika yang selalu memuji-muji anda. Apakah
jika nanti anda harus duduk berdiplomasi dengan negara amerika atau
negara adidaya mana pun yang telah menguasai hajat hidup kami orang
banyak ini, anda bisa LEBIH mengutamakan kepentingan kami sebagai rakyat
Indonesia?
Pak Jokowi, ada satu hal yang Amerika lupa, Founding Father kita
pernah berpesan kepada kita semua bangsa Indonesia:
"Ingatlah...ingatlah...ingat pesanku lagi: Jika engkau mencari pemimpin,
carilah yang dibenci, ditakuti, atau dicacimaki asing, karena itu yang
benar. Pemimpin tersebut akan membelamu di atas kepentingan asing. Dan
janganlah kamu memilih pemimpin yang dipuja-puja asing, karna ia akan
memperdayaimu"
Bapak Jokowi yang terhormat, ada satu pertanyaan
yang sangat mengganjal batin kami, dalam karir Pak Jokowi beberapa tahun
terakhir ini, Bapak sering blusukan ke tempat-tempat, dan sering
diikuti dan diliput oleh wartawan. Pak Jokowi juga sempat masuk got
dalam suatu acara, dan di situ banyak sekali wartawan meliput.
Yang ingin saya tanyakan pak, dan ini mohon di jawab dengan hati
nurani saja, apakah tidak terbesit sama sekali, bapak kemana-mana,
sering ada wartawan yang meliput termasuk ketika masuk got ini, apakah
ini ikhlas seutuhnya, atau karna di situ ada media supaya bisa jadi
bahan cerita Pak? Bukankah akan lebih terpuji Pak jika blusukan-blusukan
itu tidak perlu diliput dan disiarkan di semua media massa?
Bapak
Jokowi yang saya hormati, kemarin di debat terakhir tentang Pertahanan
bangsa, bapak bilang, “Akan kita bikin rame kalo ada yang mau ngeclaim
wilayah kita jadi wilayah mereka”, dengan bapak bilang seperti ini,
mohon tanyakan kepada hati bapak : "Apakah saya sanggup untuk
mengorbankan jiwa dan raga saya sendiri untuk tumpah darah Indonesia
seperti yang telah pak Prabowo lakukan berkali-kali dalam jejak
hidupnya?"
Bapak Jokowi, semoga bapak mau merenungkan
pertanyaan-pertanyaan, semoga anda berkenan menjawab surat ini dengan
hati nurani bapak. Surat ini tidak perlu dibalas, surat ini hanya untuk
perenungan pribadi anda sebagai bangsa Indonesia yang tentunya ingin
Indonesia ini menjadi negara yang bermartabat, berdaulat, adil, makmur,
dan rakyatnya tidak terjajah lagi oleh bangsa asing. Sekali lagi,
tanyakan kepada diri sendiri "Apakah saya mampu?"
Surat tulus dari anak bangsa Indonesia,
Nikma azimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar